Sunday, June 1, 2014

Hadiah Jelang Hari Minggu Komunikasi Sedunia

Sabtu, tanggal 24 Mei 2014, seminggu menjelang hari Minggu Komunikasi Sedunia, bersamaan dengan penutupan acara Seminar Jurnalistik untuk Pewartaan diumumkan pula hasil lomba blog di Paroki St. Monika, BSD. Menjadi hadiah yang menyenangkan bahwa blog Bina Iman Anak Wilayah XIV ini mendapatkan hadiah pertama.

Kegiatan lomba blog ini diawali dengan pelatihan menulis blog pada bulan September 2013 (baca di sini). Tampaknya baik blog BIA Wilayah XIV ini dan blog Lingkungan St. Ursula, yang mendapatkan hadiah sebagai pemenang kedua, berawal dari kegiatan pelatihan menulis blog tersebut. Sementara pemenang ketiga yaitu blog WKRI cabang St. Monika sebenarnya sudah mulai dibuat sejak tahun 2008. Perjalanan panjang blog WKRI patut menjadi contoh bagi blog-blog lain yang baru saja dimulai.

Hari ini, 1 Juni 2014, adalah hari Minggu Komunikasi Sedunia. Romo Lukas dalam homilinya menekankan betapa pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi untuk hal yang baik dan benar. Jangan sampai justru akibat negatifnya yang diserap! 

Kehadiran blog Bina Iman Anak Wilayah XIV ini, dan juga blog-blog lain yang terbentuk setelah pelatihan blogging dari Sie Komsos Paroki St. Monika, merupakan bagian dari pewartaan melalui media baru internet.

Blog-blog yang mewartakan kegiatan kelompok seperti lingkungan, Bina Iman Anak, maupun kelompok kategorial sebenarnya merupakan bagian dari pewartaan bersama. Sebuah kerja tim yang tidak bisa dipisahkan. Berita-berita yang dituliskan di dalam blog merupakan bagian dari kegiatan kelompok, yang tentu saja tidak lepas dari kerjasama anggota kelompok dan tim penanggung jawab kegiatan. Dokumentasi dan penulisan beritanya merupakan kerjasama yang berbeda lagi. Tidak mungkin juga bagi penanggung jawab blog untuk mengikuti semua kegiatan kelompok, karena itu dibutuhkan kerjasama dari rekan-rekan lain yang mengikuti kegiatan untuk membantu memberikan masukan informasi.

Untuk menjadi blog yang sungguh-sungguh baik dan menarik masih memerlukan proses panjang. Bahkan untuk setia mengisi blog masih membutuhkan disiplin dan kerjasama antar anggota kelompok. Hanya kerjasama yang baik, yang memungkinkan adanya perkembangan dalam komitmen dan pelayanan. Semoga blog ini bisa terus berkembang, turut berperan serta dalam pewartaan di media sosial. Mudah-mudahan keberadaannya bisa menginspirasi kelompok Bina Iman Anak lainnya, sambil terus meneguhkan kami, para pendamping BIA, untuk selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi generasi muda Gereja ini.

Selain blog-blog yang sudah disebutkan di atas, blog-blog yang berasal dari Paroki Santa Monika, a.l. :
http://emmaus-journey.blogspot.com/
http://mkserpong.blogspot.com/

ada juga blog http://papssantamonika.blogspot.com/ yang sayang sekali terlihat terhenti perkembangannya, sempat berganti dengan http://akupelayanaltarmonika.blogspot.com tapi tampaknya juga terhenti.

Rupanya ada pula blog liputan per acara seperti http://paskah2014.wordpress.com/

Menilik dari perkembangan blog PA-PS, mungkin ada baiknya untuk menjadikan blog sebagai bagian dari komunitas, sehingga blog sebuah komunitas tidak lagi tergantung dari satu  orang yang bertanggung jawab, melainkan menjadi milik bersama. Sebuah blog yang terus diwariskan atau dikembangkan seperti blog WKRI Paroki St. Monika, bisa mencatat berbagai kegiatan dan informasi bagaikan sejarah panjang komunitas WKRI. Semoga saja semua blog yang ada dari lingkungan Paroki Santa Monika bisa berkembang menjadi alat pewartaan yang mampu menginspirasi agar dihasilkan pewartaan yang lebih baik lagi.



Wednesday, May 21, 2014

Masak Bersama Frater dan Suster di Hari Minggu Panggilan

Pemenang lomba memasak pada acara Paskah di BIA kami adalah kelompok yang anggotanya lelaki semua; Christo, Adrian, Matthew, Maxi dan Arnold. Mereka lalu ikut serta dalam acara lomba masak bersama frater-frater dan suster-suster dalam rangka Hari Minggu Panggilan, tanggal 11 Mei 2014, di gereja St. Monika, BSD. Kalau dalam acara pesta Paskah kemarin mereka membuat sushi isi telur, maka kali ini dengan pendampingan frater Hari, mereka membuat nasi goreng nenas.

Mau lihat hasil kerja mereka di lomba masak telur di BIA Bernadette waktu Perayaan Paskah kemarin? Ini dia....

Mereka juga bekerja dengan serius sekali lho..., tidak heran kalau mendapat juara I, kan?!



Untuk lomba di gereja, mereka juga serius menyiapkannya. Yang sedikit berbeda adalah ketentuan panitia untuk tidak menggunakan bumbu-bumbu instan maupun penyedap rasa, serta biaya memasak yang tidak boleh lebih dari Rp. 50.000,-


Kali ini saingan mereka cukup banyak dan canggih-canggih... Walaupun kerjasama kelompok dengan dampingan Frater Hari sudah cukup kompak, tampaknya mereka sedikit demam panggung. Akibatnya, masakan mereka sedikit kekurangan garam... Kalau kebetulan termakan bersama nenasnya, rasanya pas...tetapi bila tidak kebagian nenas, rasanya masih kurang asin. Karena peserta lain juga sangat serius dan canggih, maka tidak heran kalau akhirnya kelompok ini belum berhasil menang dalam pertandingan kali ini. Tapi, mereka yakin pasti bisa menang di kesempatan lain.


Nah, makanan yang kekurangan garam itu terasa masih belum mantap...karena itu kita perlu menjadi garam dunia agar kita bisa membuat kehidupan dunia ini lebih mantap! Setuju?! Kehadiran para frater dan suster mendekatkan diri dengan anak-anak, semoga mendekatkan mereka ke anak-anak sehingga bisa jadi nantinya di antara mereka ada yang tertarik untuk masuk biara.

Ini dia suasana di gereja Santa Monika BSD setelah misa Hari Panggilan. Ada lomba masak, ada panggung musik...semuanya ceria bersama frater-frater dan suster-suster yang khusus mengunjungi anak-anak di gereja Santa Monika.





Thursday, May 1, 2014

Pesta Telur Bersama ROSES

Hari Minggu, 27 April 2014, anak-anak BIA sudah ramai berdatangan membawa peralatan memasak mereka. Anak-anak yang akan mengikuti lomba memasak adalah anak-anak kelompok besar (Lukas, kelas 4-6 SD), sementara anak-anak kelompok Matius (prasekolah hingga TK) dan Markus (kelas 1-3) akan mencari telur dan menghias telur. Kalau Natalan tahun 2013 kami kedatangan kakak-kakak YnC, maka dalam acara perayaan Paskah kali ini giliran berkenalan dengan kakak-kakak dari ROSES.


ROSES adalah kegiatan untuk remaja berusia sekitar 12 hingga 16 tahun. Semboyannya adalah "We shall offer our lives to all mankind like a blooming rose." Jadi, intinya adalah untuk membina dan membentuk kepribadian remaja yang siap melayani sesama seperti sebuah mawar yang mekar.

Bersama kakak-kakak dari ROSES yang mendampingi teman-teman Bina Iman Anak, mulailah anak-anak merayakan Paskah yang bertemakan TELUR.


Anak-anak kelompok Matius dan Markus bersama kakak pendamping kelompoknya tampak bersemangat mencari telur plastik yang disembunyikan di halaman sekolah St. Antonius dari Padua. Sementara itu anak-anak kelas Lukas mulai sibuk memasak dan menyiapkan masakan berbahan telur dengan pendampingan seorang kakak pendamping. Kakak-kakak ROSES lainnya bertugas menjadi juri perlombaan.


Kelompok kecil segera selesai mengumpulkan telur-telurnya, lalu mereka beralih menghias telur unik. Bahan untuk lomba ini sudah disediakan panitia, berasal dari BIA Paroki.


Segera lomba memasak juga sudah habis waktunya. Peserta harus segera menyajikan masakannya dan merapihkan tempat kerjanya. Sambil menantikan pengumuman, anak-anak berkenalan lebih jauh dengan kakak-kakak ROSES dan pendamping-pendampingnya; mami Ika dan papi Suparman.







Menjadi keprihatinan para pendamping BIA bahwa anak-anak sesudah komuni pertama biasanya mulai malas ikut acara BIA, tetapi mereka juga belum berhasil diajak mengisi acara Bina Iman Remaja (BIR). Biasanya usia remaja ini mulai mencari teman-teman yang sesuai minatnya dengan mereka. Karena itu sudah menjadi program BIA Bernadette untuk berkenalan dengan komunitas-komunitas remaja di paroki. Sebelum ini kami juga pernah berkenalan dengan beberapa teman Putra Altar dan Putri Sakristi (PA & PS).



Acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama, makanan sederhana namun dengan kebersamaan kami menjadi nikmat. Sebagai penutup kemudian diumumkan nama-nama pemenang lomba hari itu. Kebetulan pemenang I lomba memasak anggotanya anak lelaki semua. Merekalah yang akan maju ke pertandingan memasak di Paroki pada Hari Minggu Panggilan bersama frater-frater dan suster-suster.


Maka berakhirlah Pesta Telur BIA hari itu, anak-anak pulang dengan senang dan bertambah teman baru. Beberapa anak kelas 6 terlihat tertarik untuk ikut bergabung dengan ROSES. Seperti juga beberapa teman dari ROSES yang beberapa tahun lalu masih bergabung sebagai anak BIA, tampaknya proses untuk bertumbuh dan berkembang di masa remaja ini memang tidak selalu harus berada dalam satu wadah tertentu, tetapi mereka mulai mencari jati diri, mengenali kebutuhannya agar dapat bertumbuh dan melayani dengan baik.

(Sumber foto: Pak Andy, Lingkungan Paulinus)



Friday, April 25, 2014

Paskah Indah Anak BIA St. Monika BSD

Perayaan Paskah Paroki Santa Monika BSD tahun 2014 ini dimeriahkan dengan lukisan dari kertas daur ulang yang menghias altar. Lukisan tersebut dikerjakan anak-anak Bina Iman Anak (BIA) dengan bantuan Pak Anton Danurdoro.






Sesuai dengan tema (Pra) Paskah Hijau 2014 dari Keuskupan Agung Jakarta, anak-anak menyiapkan acara ini dengan mengumpulkan majalah bekas untuk membentuk gambar-gambar tersebut. Dari bahan daur ulang tersebut, anak-anak membuat dekorasi altar sebagai pelengkap perayaan Paskah umat Santa Monika.





Diawali dengan kisah Adam dan Hawa, yang ditebak dengan cerdasnya oleh Kristy, dari BIA Santa Bernadette, ketika ditanyakan oleh Romo Yaya dalam misa perayaan Paskah Anak. Kristy mengenali kisah ini terutama karena melihat buah apel dan ular pada lukisan mozaik daur ulang tersebut.




Dari perjalanan ke Yerusalem di mana Yesus dielu-elukan dengan daun palma, dan akhirnya berakhir dengan jalab salib yang tidak ditampilkan dalam lukisan mozaik ini, tetapi justru memperlihatkan kebangkitan Yesus yang dirayakan dalam pada hari Paskah.

Proses pengerjaan lukisan tersebut melibatkan anak-anak BIA dari berbagai lingkungan/wilayah di St. Monika yang memiliki waktu untuk bergabung di sana.

Beginilah kilasan singkat proses pengerjaan lukisan mozaik tersebut, bisa dilihat di Youtube (silahkan di klik http://youtu.be/O-S7zTRys3s dan diberi jempol ya....)



Wednesday, March 12, 2014

Jangan Pernah Ada Kata “MUNTABER”

Lucu memang, kalau ingat Romo Felix bilang MUNTABER. Di dalam bayangan, kata ini adalah suatu penyakit yang sering terjadi kalau salah makan atau bakteri diperut sedang berontak. Hehehe… ternyata itu adalah singkatan kata dari “MUNDUR TANPA BERITA”. Kata itulah yang paling sering diungkapkan saat Rekoleksi Pembina BIA se dekenat Tangerang di Gereja St. Odilia, Cikupa pada tanggal 23 Februari lalu. 

Romo Felix menekankan bahwa jadi Pembina BIA itu banyak berkahnya. Dia katakan juga bahwa segalanya akan ‘pas’ buat Pembina BIA. Tuhan akan cukupkan semuannya pada waktunya.
Dengan gaya Romo yang kocakditambah para Pembina dari St. Odilia yang juga tidak kalah gesit seperti Romonya, suasana menjadi meriah. Selingan-selingan gerak dan lagu BIA menambah semangat seluruh peserta Rekoleksi.

Acara yang diikuti sekitar lebih dari 150 orang menjadi semakin akrab ketika semua dibagi dalam kelompok untuk sharing. Sharing yang diwajibkan adalah SHARING POSITIF. (Hahaha… kalo dukanya gak usah dibagikan karena itu kan bagian dari pelayanan.)


Dari yang baru 3 bulan sampai yang sudah ‘bangkotan’ jadi Pembina ikut berbagi dalam sharing sehingga semakin memperkaya pengetahuan Pembina. Semuanya dikuatkan. Dan intinya INGAT…. Jadi Pembina pantang MUNTABER. 

Tuesday, February 4, 2014

Pelatihan Pendamping BIA

Pada akhir pekan lalu, 25-26 Januari 2014 diadakan pelatihan pendamping Bina Iman Anak di Paroki St. Monika, BSD. Pelatihan yang diberikan oleh Panitia dari Komisi Kateketik Keuskupan Agung Jakarta (Komkat KAJ) ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari teman-teman pendamping Bina Iman dalam mendampingi adik-adik peserta BIA.

Selain belajar hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan anak, serta lagu-lagu dan permainan yang mungkin digunakan untuk dinamika kelompok, peserta pelatihan juga sempat belajar membuat program.

Pada hari kedua pelatihan, peserta pelatihan mendapat kesempatan langka untuk mempraktekkan program harian yang dibuatnya dalam kelompok. Selain kesempatan untuk praktek, peserta juga mendapat kesempatan untuk dievaluasi baik oleh teman sesama peserta pelatihan maupun oleh pelatih dari Komkat KAJ.

Banyak hal yang bisa diperoleh dari pelatihan ini. Sayang sekali tidak banyak pendamping BIA dari seluruh BIA yang ada di Paroki dapat hadir. Aspek pembinaan yang ditekankan oleh pihak pelatih mengingatkan peserta untuk selalu menyiapkan terlebih dahulu bahan yang akan dibawakannya pada pertemuan BIA, serta memperhatikan bahan pembinaan yang akan disampaikan.

Kesiapan dan benang merah dari lagu, permainan, dan firman, serta niat hidup baru akan menjadi satu rangkaian pembinaan yang akan lebih mudah diterima oleh adik-adik BIA.

Memang pada kenyataannya banyak kondisi di lapangan yang mungkin akan kurang menunjang pelaksanaan dari teori pelatihan ini. Misalnya, kurangnya jumlah pendamping sehingga dalam satu pertemuan bisa jadi pendamping harus mendampingi anak-anak dari berbagai tingkatan usia.

Berbagai kiat dibagikan untuk membantu peserta dalam mendampingi adik-adik BIA, termasuk juga rekaman lagu-lagu yang bisa digunakan untuk membantu pendamping yang kurang mampu dalam bernyanyi.

Acara pelatihan seperti ini selain memperkaya pengetahuan para pendamping BIA, juga membuat para pendamping saling berkenalan dan memperat hubungan antar pendamping BIA di wilayah dan paroki. Terima kasih buat panitia dari Paroki St. Monika dan teman-teman pelatih Oma Paula, Pak Yongkie, Pak Yoseph dan Bu Vero, serta tim musik yang turut membantu timbulnya inspirasi-inspirasi baru dalam mendampingi adik-adik BIA.

Saturday, January 25, 2014

Natal Bersama Kakak-Kakak YnC


Awal Januari 2014 Bina Iman Anak (BIA) St. Bernadette kedatangan kakak-kakak dari YnC (Youth in Christ). Kedatangan kakak-kakak ini untuk merayakan Natal bersama adik-adiknya di BIA. Rupanya kedatangan mereka menarik bagi adik-adik BIA sehingga acara berlangsung meriah dan penuh tawa.


Kehadiran para remaja ini memang membawa suasana segar, terutama karena berbagai acara permainan yang mereka bawakan untuk adik-adik BIA.

Adik-adik BIA langsung akrab dan tidak sungkan mendekati mereka, sehingga semua acara berlalu dengan cepat.


Acara diakhiri dengan makan bersama yang merupakan makanan yang dibawa oleh masing-masing anak, beserta sumbangan dari beberapa orang tua. Walaupun sederhana, tetapi acara ini sangat berkesan bagi semuanya. Semoga kakak-kakak YnC mau sering-sering ikut bermain bersama adik-adik BIA.